Program 1 : Diskon
Diskon adalah ibu dari segala
program promosi. Dapat dikonversi dalam bentuk hadiah, subsidi bunga,
investasi, uang muka, atau memang nyata-nyata dari harfiah sebuah
diskon. Diskon adalah potongan harga. Berapa prosentasenya itu
bergantung dengan kebijakan Anda memberikan diskon.
Ada pula diskon hanya diberikan kepada pembelian cash atau cash bertahap.
Gimmick-gimmick yang biasa
digunakan DISKON AKHIR TAHUN, DISKON UNIT-UNIT AKHIR, DISKON SPESIAL
LEBARAN, DISKON SPESIAL VALENTINE dll.
Program 2 : Uang Muka 0% / Ringan
Standar uang muka yang
dipersyaratkan oleh bank adalah 20%. Ada pula Bank yang mensyaratkan
uang muka sebesar 10%. Tapi bagaimana menciptakan uang muka ringan
seringan-ringannya? Konversikan diskon kepada uang muka!
Contoh : Harga jual tipe 36/72
adalah 120 juta. Uang muka 20%. Anda memiliki diskon 10%. Sehingga Uang
muka yang perlu dibayarkan oleh konsumen hanya sebesar 10% bukan?
Bagaimana jika uang muka hanya 10% ? Artinya uang muka 0% bukan ?
Jangan lakukan apabila Anda tidak
mempunyai kerjasama KPR Inden atau apabila Anda tidak memiliki
kerjasama KPR Inden, Anda sebaiknya mempunyai kontraktor yang sanggup
dibayar setelah bangunan selesai. Jika tidak, cash flow Anda bisa
amburadul. Ah ah ah, amburaduuuulll.
Gimmick-gimmick yang biasa digunakan UANG MUKA 0%, TANPA UANG MUKA, UANG MUKA RINGAN, DISKON 50% UANG MUKA dll.
Program 3 : Subsidi Bunga KPR
Turunan dari diskon yakni
sejumlah diskon dikonversi menjadi subsidi bunga. Anda hanya cukup
memberikan subsidi selama 1 tahun saja. Rata-rata perbankan memberikan
suku bunga KPR tetap selama 1 tahun. Kalau mau berikan subsidi sampe 10
tahun, saya jamin Anda tekor. Hehehe.
Contoh : Pada saat ini suku
bunga KPR sebesar 10%. Anda berkehendak untuk memberikan subsidi bunga
KPR menjadi 7%. Maka Anda sebenarnya memberikan diskon 3% dari harga
KPR bukan?
Pola ini perlu kerjasama dengan
pihak Bank. Karena Bank akan langsung memotong sebesar 3% dari nilai KPR
dan dimasukkan di rekening konsumen. Dan secara sistematis, Bank akan
mendebet dari rekening konsumen setiap tanggal pembayaran cicilan KPR.
Gimmick-gimmick yang biasa digunakan SUKU BUNGA KPR RINGAN, BUNGA KPR 7%, SUBSIDI BUNGA KPR dll.
Program 4 : Cash Back
Terdapat dua macam cash back dan
cash back sifatnya menambah hutang Anda. Beda dengan program promo
lainnya. (1) Sama saja asal muasalnya yakni diskon. Hanya saja diskon
tidak dipotongkan ke harga, namun dikembalikan ke konsumen. Namun (2)
cash back juga bisa diberikan apabila appraisal perbankan lebih tinggi
daripada harga jual properti Anda.
Cash Back ada manfaatnya langsung
diterima tunai oleh konsumen, namun ada pula yang tidak. Cash back
dapat dikonversikan dalam bentuk lainnya. Misalkan bebas cicilan, bebas
tagihan listrik, air, telepon, dll.
Gimmick-gimmick CASH BACK 10% (atau berapa prosen pun), BEBAS CICILAN KPR, dll.
Program 5 : Investasi
Program investasi juga salah satu
program pemasaran yang menarik. Dapat ditargetkan kepada konsumen yang
membutuhkan rumah atau memang investor yang sebenarnya. Beberapa tema
investasi adalah sebagai berikut :
Tema HARGA PERDANA adalah salah
satu contoh ketika pemasaran di awal proyek. Harga awal biasanya 10-20%
dari harga riil yang dihitung dalam kelayakan proyek.
Tema GARANSI SEWA 3 Tahun (atau
berapa tahunpun) juga menarik bahwa si investor merasa unit yang dia
beli memang sudah digaransi untuk disewakan. Padahal ini juga bentuk
dari konversi diskon.
Tema GARANSI DIBELI KEMBALI (Buy
Back Guarantee) mengusung program investasi bahwa dalam jangka waktu
tertentu, developer akan menjualkan kembali unit yang sudah dibeli
dengan margin yang lebih tinggi. Ini memanfaatkan harga properti yang
memang selalu meningkat. Misal Harga tipe 36/72 120juta. Dalam jangka
waktu satu tahun, developer akan membeli kembali dengan harga 135juta
dan developer akan menjual ke umum jauh lebih tinggi.
Coba gabungkan! Coba kontinyukan!
Dipadukan dengan siapa target pemasaran Anda, apa media promosi Anda,
dan teknik menjual marketing Anda, saya yakin memasarkan properti bukan
hal yang sulit. Semoga menginspirasi…
Sumber : http://aryodiponegoro.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar